Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 16 Mei 2013

KISAH SEDERHANA

Hei sob ketemu lagi nih, kebetulan penulis lagi punya mood buat nerusin yang kemarin


      Kalo yang kemarin baru nyampe arti GARIS, nah yang sekarang penulis lanjutin ke artinya HENING buat hidup kita,,, hahaha lebay deh saya…

HENING

Hmmm,, mulai apa ngga yah… hmm
Dalam sebuah keheningan malam di saat bulan puasa, seorang anak tampak gelisah dalam rumah nyaman keluarganya. Entah kenapa, matanya sangat sulit untuk di pejamkan. Pikirannya selalu menerawang kea rah gelap yang membuat suasana kian hening.

  • ·         Anak : “Ayah, kenapa di sebagian hidup kita selalu ada malam yang membuat hening?” Tanya sang anak kepada ayahnya yang tiba-tiba terbangun.

  • ·         Setelah berfikir sebentar, sang ayah menjawab, “ Begitulah Yang Maha Kuasa menciptakan keseimbangan dalam hidup kita. Ada saatnya kitabergerak, berlari, mencari makan, dan ada saatnya kita beristirahat.”
  • ·         Anak : “Ayah bukankah kita bisa istirahat dalam suasana terang?” sergah sang anak diluar dugaan ayahnya.
  • ·         Ayah : “Anakku, dalam diri kita ada ego, nafsu yang selalu memaksa kita untuk memenuhi kemanjaan-kemanjaanya. Kepuasannya tidak akan pernah berakhir hingga kita mati. Kerena itulah, Yang Maha Bijaksana menciptakan malam untuk memaksa kita tidak lagi menuruti ego atau nafsu,” ucap sang ayah panjang.
  • ·         Anak : “Tapi Ayah, aku tidak bisa terlalu lama mengisi malam hanya dengan istirahat. Seperti yang kualami mala mini, “ungkap sang anak.
  • ·         Ayah : “Anakku, malam hanya bentuk dari sebuah keadaan. Isi  yang utamanya adalah keheningan. Saat itulah, makhluk hidup seperti kita terpenjara alam ketidakberdayaannya. Dan saat itulah, kita tersadarkan dengan kesalahan, kekhilafan, kelengahan atas apa yang telah kita lakukan di siang hari tadi agar tidak lagi terulang esoknya. Itulah istirahat yang sebenarnya, “ jelas sang ayah kepada anaknya.
  • Melihat anaknya diam seakan berfikir sang ayah pun melanjutkan perbincangannya,
  • ·         Ayah : “Hiruk pikuk kehidupan kehidupan selama sebelas bulan dalam putaran satu tahun, seperti memenjara kita dalam ruang sempit yang dikuasai nafsu dan syahwat. Seluruh raga terus ingin bergerak memenuhi perintah syahwat untuk mendapatkan kepuasan sesuatu: harta, seks, kekuasaan, kepemilikan, dan sejenisnya.
  • ·         Ayah : “Allah SWT. Memaksa hamba-hambaNya yang ia cintai untuk sejenak berada dalam keheningan. Keheningan malam yang memberikan ruang bagi ruhani bergerak mengalahkan syahwat, untuk terbang ke langit meninggalkan hinanya tarikan dunia.
  • ·         Ayah :  “Dan keheningan beberapa hari terakhir di bulan suci ini untuk melihat wajah dunia sebelas bulan kita apa adanya. Untuk sesaat, memenjarakan syahwat yang selama ini telah menjadi tuan dalam diri kita.

Setelah berbicara panjang lebar, sang anak pun tersenyum seakan iya memahami maksud dari cerita ayahnya, ia pu berucap “ segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah” ucap sang anak.
Kita umumnya, penulis khususnya, menyadari bahwa terkadang kita begitu terlena dalam keduniawian seolah bahwa kita akan terus hidup di dunia ini, begitu bijaksananya Sang Pencipta dalam menciptakan keseimbangan yang terkadang kita langgar hanya untuk  kepuasan nafsu sesaat.,
Bagaimanakah nasib kita jika malam tidak pernah tercipta di dunia ini, semoga ALLAH SWT memberkati kita semua…

AMIEN……………………
Penulis berharap semoga kisah ini dapat memberikan sedikit pengetahuan kepada sobat semua, penulis masih jauh dari sempurna, dan nanti lanjutannya soal TANAH dan AIR, tunggu aja yah!!!
Terima kasih.

 gambar nya buatan bukan ahli desain hahahaha


Ditulis Oleh : Unknown // 14.48
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ayo Gabung di sini

Total Tayangan Halaman

Blogger news